Minggu, 28 Desember 2008

Mengintip Kegemaran Para Pejabat

Marga Taufiq, Tentara Pecinta Otomotif

"Jangankan mobil sendiri, melihat mobil orang lain saja kotor, rasanya jiwa ini pengen marah."

Laporan : Mahatir Mahbub

"Soal kebersihan termasuk kendaraan, saya juga terapkan di kantor saya di Kodim 1408/BS. Tidak tanggung-tanggung saya menegur anggota, bila melihat ada kendaraan yang kotor dan tidak terawat." Pria itu langsung menyambung ucapannya lagi.
Dia adalah Komandan Kodim 1408/BS, Letnan Kolonel (Letkol) Infanteri 1408/BS Marga Taufiq. Kalimat itu dilontarkannya ketika saya menemui dia di kediamannya di Jl Baji Iman Nomor 1, Sabtu, 27 Desember.
Soal kebersihan kendaraan ini, memang sangat diperhatikan Marga. Maklum, dia adalah pecinta otomotif. Tak heran, di halaman rumahnya, selalu terparkir kendaraan roda empat tahun 1980 jenis Jeep. Mobil itu selalu mengkilap ibarat pajangan yang jarang tersentuh.
Tapi jangan mengira Jeep itu betul-betul hanya pajangan. Menurut Marga, Jeep CJ-7 miliknya sudah empat kali mengikuti turnamen. Baik itu turnamen lokal hingga ke Kejuaraan Nasional (Kejurnas). Tak tanggung-tanggung, saingannya termasuk driver-driver andal kelas nasional dan internasional. Itu ia lakoni ketika masih menjabat Komandan Kodim Palopo, 2005 silam.
Kegemarannya akan dunia otomotif bukan lah muncul secara tiba-tiba dan nanti setelah ia menjadi seorang tentara. Semua itu berawal dan terbentuk dari seringnya ia ikut bersama almarhum ayahnya, yang juga mantan anggota TNI di Kodam VII Wirabuana. Maklum ayahnya bekerja di bagian staf peralatan Kodam VII Wirabuana di bengkel kendaraan Kodam VII Wirabuana.
"Kalau almarhum bapak saya sedang mengecek kondisi mesin kendaraan saya terus memerhatikan dan paling cerewet bertanya soal mesin mobil. Di situlah ilmu tentang kendaraan roda empat dan kecintaan terhadap otomotif muncul hampir secara bersamaan. Beberapa dari saudara saya juga senang dengan otomotif," beber Taufiq.
Jeep milik Marga ini sendiri dibeli di Bandung. Ketika itu, tahun 1995, pria yang memilik tubuh tegap ini lulus Akabri dan ditugaskan di Kostrad Bandung, bersama Prabowo. "Ini sudah tiga kali dipermak hingga dikembalikan seperti model aslinya sepeti sekarang," katanya.
Untuk perawatan Jeep CJ-7 ini, Marga mengaku berpedoman pada buku-buku otomotif jenis terbaru. Karena kecintaannya akan otomotif, ia juga rela menggelontorkan uang hingga ratusan juta untuk Jeep-nya. Saat ditanya, bagian apa dari Jepp CJ-7 ini yang termahal, Marga menjawab, atapnya. Karena untuk atap yang terbuat dari kain ini, Marga harus membelinya di Amerika. Modelnya pun terbagi menjadi dua, ada yang menutup penuh dan ada yang hanya setengah.
" Untuk perawatan kendaraan yang spesifik, saya kerja sendiri. Bagi saya, hanya kita saja yang tahu apa kekurangan milik kita, bukan orang lain. Di TNI, kita memang sudah dilatih untuk bisa memperbaiki setiap kendaraan jenis apapun, dan itu wajib hukumnya. Kalau mau melihat saya cerewet, ketika ada mobil yang nongkrong dalam keadaan kotor," ungkapnya sambil tertawa.
Namun belakangan, Marga mengaku sering terusik. Pasalnya, Jeep kesayangannya mulai diicar orang lain. Tawaran bertubi-tubi untuk Jeep-nya datang bergantian. Dia mengaku sudah ada yang berani menawar hingga Rp 80 juta. Tapi karena kecintaannya akan Jeep dan otomotif, Marga mengaku akan menolak tawaran, berapapun itu. "Pernah ada Jeep saya yang terjual. Itupun yang membeli saudara saya juga. Namun, kalau dikatakan menyesal, saya mungkin menyesal. Tapi katanya akan dirawat baik, jadi saya berikan," ujarnya.
Selama menggeluti dunia otomotif, Marga tidak ketinggalan mengikuti komunitas pencinta Jeep. Ia kini tergabung di American Jeep yang terletak di Jalan Lompobattang dan di MCJB. Dalam komunitas tersebut, Marga banyak bertukar pikiran mengenai dunia otomotif. Menurut Marga, tergabung dalam suatu komunitas seperti komunitas Jeep adalah suatu hal yang sangat positif. Selain bisa menambah wawasan tentang otomotif, ikut dalam komunitas juga sangat membantu dalam memberikan informasi, dan terlebih memperbanyak teman.
"Kalau sudah berada di tengah-tengah pecinta otomotif, sepertinya saya lupa kesibukan kantor. Semua ketegangan hilang dengan sendirinya. Yang ada di kepala hanya bagaimana menambah perbendaharaan wawasan di dunia otomotif. Biasanya, setelah pulang dari teman-teman komunitas Jeep dan tiba di rumah, pasti saya berfikir bagusnya Jeep ini dimodel bagaimana lagi ya?" kata Marga Taufik. (*)

Tidak ada komentar: